Chapter 2
Unstoppable Game
Charon
mulai berjalan sambil menatap hp yang ada di tangannya. ”Ya Tuhan. Gue masuk
dalam game. Damn!” wajahnya terlihat panik menatap sekelilingnya. Tiba-tiba
petir di ikuti kilat yang terang menyambar ke tanah di dekatnya. ”Damn! Tempat
apa ini!” Charon berlari menuju arah atas gunung menghindari petir terus yang
menyambar di dekatnya.
Ia
berlari munuju celah dua gunung lalu bersembunyi didalamnya. “hampir aja gue
jadi ayam panggang” Charon mengatur nafasnya lalu mengingat kejadian
sebelumnya. ia teringat cahaya terang dari bola naga yang muncul di layar.
”Game
apa ini?” Charon mulai mencek di layarnya lalu teringat bahwa ia bisa menchat
teman-temannya. ”kalian dimana?” Charon menulis di hpnya yang tak lama
terdengar bunyi pesan muncul balasan dari Vella.
”Gue ada di depan Goa” Charon membaca chat dari
Vella “Gue takut Cha. Di sini
seram banget”
“Sabar Vel. Gue aja hampir mati di sambar petir. Sekarang
gue ada di dalam celah gunung” tulis Charon sambil menunggu balasan, ia
mendengar seakan-akan gunung bergerak.
”Kalian ga papa?” Charon membaca chat dari Keisha. “gue
ada di padang bunga. Bagus banget”
“Keisha gue ga
peduli mau lo di padang bunga kek, padang kuburan gue ga peduli! Gue pengen
pulang!” balas Vella di chatnya.
“guys. tenang
dulu” Charon menengahi teman-temannya yang mulai panas meski hanya lewat
tulisan. “coba cek di map sapa tau aja kita tau posisi masing-masing”
Charon memencet
tulisan map yang ada di layar hpnya. Muncul peta wilayah negeri itu. Peta iitu
memperlihatkan ia berada di utara Ryukuni yang di kuasai oleh adik Raja Ryukai,
Gack yang memiliki kerajaan Naga Hitam. Sedangkan di sebelah barat di kuasai
olehketurunan Raja Ryuza, kerajaan Naga
Biru dan sebelah timur kerajaan Naga Merah.
“Damn! Gue ada
di wilayah kerajaan Naga Hitam” gumam Charon sambil terus menatap peta yang ada
di layar. Ia melihat gambar wajahnya di wilayah Gack. “kalau yang di video game
beneran terjadi di sini berarti gue berada di wilayah adik Raja yang jahat itu”
Charon terdiam mengingat kekejaman Gack dan keringat dingin mulai menjalarinya.
Charon terkejut
mendengar bunyi suara Chat di hpnya. “Cha, Vell, gue ngerasa ga sendirian di
sini” tulis Keisha.
“Coba lo datangin aja Kei sapa tau itu orang sini
yang bisa bantu lo” tulis Vella.
”Bukan orang Vell. Ada yang bergerak di bawah padang bunga.
Ia
menuju ke arah gue”
“Kei lo lari secepatnya. Pegang terus hp lo jangan
sampe hilang” Charon dengan cepat mengetik pesan. Lalu ia melihat peta wilayah
lagi.
”Vella dan Keisha berada di wilayah netral. Cuman gue
yang udah ada di wilayah 3 kerajaan. Peta itu memperrlihatkan sebelah selatan
ada gambar naaga. “intinya cuman sampai ke sana kan” gumam Charon lagi.
Tiba-tiba ia
merasakan celah itu makin menyempit. “Great! Jangan bilang gunung ini bergerak”
Suara bunyi chat yang masuk
membuat Charon tidak focus apa yang ia hadapi “Cha ada monster nyeremin. Gue
takut” ia mebaca chat dari Vella.
“lo dimana?”
ketik Charon cepat.
“Gue sembunyi
di dalam gua. Gue udah coba stop game sampe matiin hp tapi tetap aja game ini nyala”
“Satu-satunya
cara kita balik, kita harus tetap main. Cha, cepat sekarang giliran lo! Cepat!
Makhluk itu ke arah gue” tulis Keisha.
Charon mulai
mengerti. Ia memencet gambar dua dadu di samping papan permainan.
Dadu-dadu itu menggelinding menunjukan jumlah dua dadu ia dapat 6. Tepat saat
gunung-gunung itu makin menjepit Charon, ia menghilang di tengah medan perang. Di
layar hpnya muncul tulisan ”Selamat Anda Menyelesaikan Level 2”
***
Keisha terpesona di tengah padang
bunga yang indah seakana-akan menghilangkan rasa khawatirnya di negeri yang ia
tidah ketahui. ”Bagus banget. Bunga-bunga ini cantik banget” Keisha menyentuh
kelopak bunga berwarna kuning di sampingnya dan ingin menghirup wanginya.
Tiba-tiba
terdengar suara chat di hp yang ada di tangannya. Ia berhenti dan mmembaca chat
dari Charon ”kalian dimana?” Keisha seakan tersadar dan melihat sekelilingnya.
“bener juga. Kok gue bisa ada di sini?” Ia teringat cahaya yang keluar dari
game yang mereka mainkan.
Ding!
Bunyi chat dari Vella ”Gue ada di depan Goa. Gue takut Cha. Di sini seram
banget”
“Sabar Vel. Gue aja hampir mati di sambar petir. Sekarang
gue ada di dalam celah gunung” ia terus membaca chat dari teman-temannya.
Petir? Keisha
mulai khawatir. Ia dengan cepaat mengetik huruf yang ada di layar hpnya.
”Kalian ga papa?” ia melihat bunga yang ada di sekelilingnya yang
menghipnostisnya seakan rasanya damai dan tenang. ”Gue ada di padang bunga. Bagus banget” tulis Keisha sambil terseyum tangan
satunya menyentuh bunga.
“Keisha gue ga peduli mau lo di padang bunga kek, padang
kuburan gue ga peduli! Gue pengen pulang!” balas Vella di chatnya.
“apaan sih Vella. Gue ga mau pulang gue mau disini” gumam
Keisha yang semakin terhanyut.
Suara Chat lagi-lagi mengalihkan perhatian Keisha. “guys.
tenang dulu” tulis Charon “coba cek di map sapa tau aja kita tau posisi
masing-masing”
“Bener juga.”
Keisha memencet tulisan map di layar hpnya berganti dengan peta wilayah negeri
Ryukini. Ia menvcermati wilayah-wilayah kekuasaan kerajaan dan tempat ia
berada. “gue berada di wilayah netral. Tapi Charon berada di tempat yang
berbahaya. Kei, c’mon cari cara jalan keluarnya”
Keisha berpikir keras mengingat setelah cahaya itu
berhenti ia berada di tempat itu. Tepat seperti di game. ”rules!” Keisha
mengklik tulisan rules yang ada di layar hpnya. Ia membaca cepat peraturan
permainan. ’Tidak boleh melangkah sebelum gilirannya sampe
finish mendapatkan bola naga’
”intinya harus mendapatkan bola naga kan?” tanya Keisha
pada dirinya sendiri. Srekk!!! Keisha kaget mendengar di ujung padang yang jauh
terdengar bunyi keras seperti ada sesuatu yang bergerak di bawah padang bunga.
SREKKK!! Kali ini suaranya lebih keras. “Cha, Vell, gue ngerasa ga sendirian di sini”
tulis Keisha sambil terus memperhatikan padang bunga bergerak-gerak seakan-akan
ada sesuatu yang besar bergerak di sana.
“Coba lo datangin aja Kei sapa tau itu orang sini yang bisa
bantu lo” Keisha membaca chat Vella.
””moga aja kaya gitu tapi..” Suara itu makin keras membuat
Keisha kaget dan dengan cepat membalas chat dari Vella. ”Bukan orang Vell. Ada
yang bergerak di bawah padang bunga. Ia menuju ke arah gue”
“Kei lo lari secepatnya. Pegang terus hp lo jangan sampe
hilang” tulis Charon . Keisha berlari mengikuti kata Charon. Ia sudah tidak
peduli dengan bunga-bunga indah yang ia injak yang ada di pikirannya hanya
menjauh dari sesuatu itu. Ia memegang erat hp ditangannya.
Keisha terus berlari di tengah padang yang seakan tak
berujung. Ia berhenti mengambil napas
dan berbalik menatap sesuatu yang mengejarnya tapi yang ada hanya kesunyiaan
dan suara angin yang bertiup lembut.
Keisha kembali menatap hpnya dan membaca chat
teman-temannya. “Cha ada monster
nyeremin. Gue takut” ia mebaca chat dari Vella. ”Charon hampir mati di sambaar
petir dan Vella bertemu monster. Jangan-jangan yang tadi ngejar gue juga
sesuatu yang berbahaya” gumam Keisha panik.
”Kami semua berada di permaianan ini berarti jalan
satu-saunya terus memainkan permainan ini” pikir Keisha cepat. SREKKKK!! Suara itu kembali datang kali ini
lebih cepat berhgerak menuju Keisha.
”ga mungkin” gumam Keisha ketakutan. Tangannya bergetar
mengetik huruf “Satu-satunya cara kita balik, kita harus tetap main. Cha, cepat
sekarang giliran lo! Cepat! Makhluk itu ke arah gue” tulis Keisha.
Keisha berbalik dan ingin berlari tapi kakinya tidak dapat
bergerak. Ia menatap sesuatu yang menahan kakinya dan makin banyak menjeratnya
diam di tempat ”akar bunga?” ia menatap ngeri bunga-bunga yang ada
disekelilinya. ”cepat Cha!!” jerit
Keisha sambil menoleh ke belakang. Sesuatu itu makin cepat menuju arahnya lalu
tiba-tiba saja diam.
Ia melihat layar hpnya Charon sudah memainkan
gilirannya. “giliran gue” dengan cepat jarinya memencet gambar dua dadu.
Dadu-dadu itu menggelinding bagi Keisha terasa sangat lambat. Tepat saat jumlah dua dadu menunjukan angka 4,
SRAAKKKKK!!! Keisha kaget di hadapannya ada monster ulat raksasa.
“Aaaaaaaaaa...” jerit Keisha melihat moster itu. Tepat
saat monster itu ingin melahapnya, ia menghilang.
Keisha masih menjerit saat dirinya jatuh di batu-batu
besar di samping sungai kecil. I a
tersadar melihat sekelilingnya sungai mengalir. ”untung gue selamat” Keisha
menatap kakinya yang terasa ada tali yang menjeratnya. Akar bunga melilit
kakinya dengan cepat Keisha melepaskannya.
”ini dimana?” Keisha melihat layar hpnya ingin mengetahui
posisi ia berada tiba-tiba terhenti membaca tulisan di layar hpnya ”Selamat
Anda Menyelesaikan Level 2”
Tiba-tiba
papan ular tangga bergerak seperti gasing dan berhenti ke arah barat. ”Apa
ini?” Keisha melihat gambar dirinya naik tangga ke wilayah Kerajaan Naga Biru.
***
Vella
membersihkan dirinya dari daun kering yang menempel di pakaian dan rambutnya.
”gue ada di mana? Cha... Kei...” panggil Vella sambil terus melihat
sekelilingnya penuh pohon besar dan goe gelap di hadapannya.
”Gue ga mau mati. Banyak cita-cita gue yang belum
tercapai jadi model dan artis internasional” Suara Vella bergetar menangis. Ia
menyeka air matanya dan kaget terasa pasir di wajahnya.
”Gosh!
Muka gue..” jerit Vella mmengeluarkan tissu dan cermin kecil dari kantung
roknya dengan lembut melap wajahnya yang terkena tanah. ”aset gue yang
berharga. Moga aja tetap cantik” Ia terus menatap wajahnya di kaca sambil terus
melap tanah di wajahnya sampai bersih.
Ding!
Suara chat membuat Vella terkejut dan melihat ke bawah hpnya masih tergeletak
di tanah. ”kalian dimana?” chat dari Charon membuat Vella kembali ingat situasi
yang ia hadapi.
Vella melihat sekelilingnya lagi dan mebalas chat Charon. ”Gue
ada di depan Goa” suara makhluk hutan mengagetkan Vella dengan cepat ia mengetik
huruf di hpnya. “Gue takut Cha. Di sini seram banget”
“Sabar Vel. Gue aja hampir mati di sambar petir. Sekarang gue
ada di dalam celah gunung” Balas Charon
”Petir?
Disini aman-aman aja” Vella melihat langit yang tenang meski awan gelap.
Ding! Suara chat masuk mengagetkannya lagi ”Kalian ga
papa?” chat dari Keisha. “gue ada di padang bunga. Bagus banget”
Apaan sih si Keisha! Orang lagi susah gini malah
tenang-tenang aja! Dengan kesal Vella mengetik huruf membalas chat Keisha “Keisha
gue ga peduli mau lo di padang bunga kek, padang kuburan gue ga peduli! Gue
pengen pulang!” balas Vella di chatnya.
“Gue ga mau di sini! Gara-gara game aneh ini gue masuk ke
sini” jerit Vella yang mulai menangis. ”ok, tenang Vell. Pasti ada jalan” ia
menatap hpnya
”kenapa
gue ga mikir kesitu ya. Kan kalo game tinggal cari exitnya doang” Vella mencari
tulisan Exit ”yah, ga ada” gumam Vella lalu ia berteriak kesal.
Vella
terdiam kembali melihat layar hpnya dan membaca chat dari Charon “guys. tenang
dulu” tulis Charon ”coba cek di map sapa tau aja kita tau posisi masing-masing”
Vella mengikuti saran Charon dan melihat posisi dirinya
berada. ”Gue di tempat netral ya. Tetap aja ada sesuatu yang jahat kalo gue
bergerak di tempat Charon atau Keisha”
Ia
kembali melihat peta yang memperlihatkan
ia berada di wilayah Netral Jauh dari wilayah 3 Kerajaan Naga. ”di utara
kerajaan Naga Hitam. Raja Naga hitam yang jahat itu” Vella bergidik ketakutan.
”gue ga mau kesana”
Ia
kembali melihat peta dan mencari wilayah yang aman. ”Di sebelah Barat kerajaan
Naga Biru dan Timur kerajaan Naga Merah. Moga aja gue sampe ke kerajaan itu”
Ding! Suara chat yang baru masuk dari Keisha. “Cha, Vell,
gue ngerasa ga sendirian di sini” tulis Keisha.
“Bagus dong. Jangan-jangan penduduk setempat. Artinya ada
kemungkinan kami diselamatin” pikir Vella senang dengan cepat membalas chat
Keisha. “Coba lo datangin aja Kei sapa tau itu orang sini yang bisa bantu lo”
Tak lama terdengar balasan dari Keisha. ”Bukan orang Vell. Ada
yang bergerak di bawah padang bunga. Ia menuju ke arah gue”
“kalo bukan orang terus apa?” Vella berpikir keras. Lalu
terdengar bunyi chat masuk dari Charon “Kei lo lari secepatnya. Pegang terus hp
lo jangan sampe hilang”
”ga mungkin. Apa disini benar-benar berbahaya?” Vella makin
bingung dan ketakutan. ”Cha.. Kei..” Vella memanggil nama sahabat-sahabatnya
sambil menatap sekelilinya yang makin gelap. Srekkk.. Sreekkk.. suara gesekan
daun-daun kering terdengar jauh dari Vella.
’Apa itu? Jangan-jangan ada orang” ia terlihat senang. Makin
lama suara itu makin dekat dan lebih banyak langkah kaki. “tunggu, kalau Keisha
bilang ada sesuatu bukan manusia berarti itu apa?” Ia terdiam sejenak lalu
terkejut mendengar suara separti auman dan derap langkah makin dekat dan berat.
”gimana nih?” Vella ketakutan mencari tempat sembunyi. Ia
melihat goa gelap dan berlari masuk kedalamnya. ”Ya Tuhan tolongin gue” langkah
itu makin dekat dan ia melihat monster memakai pakaian zirah perang. Wajahnya
sangat buruk dan ada taring.
Vella menutup mulunya takut bersuara. Ia
melihat layar hpnya dan memencet tulisan chat yang disampingnya ada gambar
volume suara. Ia mematikan suara chatnya dan tangannya bergetar memencet huruf
yang ada dilayar. “Cha ada monster nyeremin. Gue takut”
Vella terus melihat prajurit
monster itu yang terus lewat. Tiba-tiba
hpnya bergetar membuat Vella kaget. “lo dimana?” chat dari Charon.
“Gue sembunyi
di dalam gua” balas Vella cepat. ” Gue udah coba stop game sampe matiin hp tapi
tetap aja game ini nyala”
Salah satu mosnter itu berhenti. Ia menoleh ke arah
goa tempat Vella bersembunyi. ”God! Gimana nih” Vella ketakutan sampai kakinya
lemas tidak dapat berdiri. Ia terduduk dan
menggigit bibirnya supaya tidak teriak.
Tiba-tiba dari belakang ada tangan membengkap mulutnya dan
menariknya masuk ke dalam goa.Vella panik. Ia meronta sambil memukul tangan
yang membekapnya.
”stttt.. kalau kamu terus berisik, monster itu makin
curiga” suara laki-laki berbisik di telinga Vella.
Vella terdiam. Ia melihat monster itu ingin masuk ke dalam.
Vella menhan nafasnya. ”Ya Tuhan.. jangan sampai monster itu masuk” jerit Vella
dalam hati.
Kepala prajurit monster itu datang dan mendorong monster
yang masuk. Ia menyuruh prajurit monster kembali ke barisannya dan terus jalan.
Vella bernafas lega. Hampir saja ia ketahuan.
”Di sini tidak aman. Sebaiknya kita masuk ke dalam” bisik
laki-laki yang masih membekap mulutnya. Vella mengangguk dan perlahan laki-laki
itu melepaskan Vella. ”Hati-hati jangan sampai membuat bunyi apapun” bisiknya
Vella mengikuti langkah laki-laki itu berusaha tidak
bersuara. Mereka makin masuk ke dalam goa yang gelap. Vella tidak dapat melihat
jelas siapa laki-laki itu yang ia tahu laki-laki itu memakai baju seperti pakaian
tradisional Jepang.
”berhenti disini” bisik laki-laki itu lalu ia duduk
berlindung di batu besar. Vella ikut duduk di sebelahnya.
”itu tadi apa?” tanya Vella sambil menoleh ke laki-laki
yang menolongnya. Ia tidak dapat melihat jelas wajah laki-laki itu.
”pasukan kerajaan Naga Hitam” bisiknya.
”Naga
Hitam?” pikir Vella lalu ia teringat Gack , adik Raja Ryukai. ””tapi kan gue
ada di wilayah netral” gumam Vella tanpa sadar.
”wilayah
netral?” tanya laki-laki itu menatap Vella. Vella terdiam matanya menatapa mata
laki-laki itu tiba-tiba jantungnya berdegup kencang.
”Groaarrr!!”
suara menakutkan mengagetkan Vella dan laki-laki itu. ”aku yakin ada orang di
sini. Kau bisa menciumkan wangi tubuhnya” suara kasar dan menakutkan mebuat
Vella ketakutan.
”Ya. Bau
ini sangat wangi. Pasti enak dimakan”
Vella makin bergidik. Tangannya bergetar. Laki-laki itu memegang tangan Vella
dan bersiap memegang pedangnya tersarung di tangan satunya.
Vella
teringat chat teman-temannya. ”Smoga ada cara untuk keluar dari tempat ini” doa
Vella dalam hati. Wajahnya senang membaca chat dari Keisha.
“Satu-satunya cara kita balik,
kita harus tetap main. Cha,
cepat sekarang giliran lo! Cepat! Makhluk itu ke arah gue” tulis Keisha
15 menit yang lalu.
””berarti udah giliran gue” pikir
Vella cepat. ”moga aja dengan ini gue bisa bebas dari sini” vella memencet
gambar dua dadu. Dadu-dadu itu
menggelinding. ”ayo cepat” bisik Vella. Laki-laki itu menolah ke Vella.
”gue
lupa. Kalo ini berhasil gimana dengan nih cowok” Vella menatap laki-laki itu
panik.
”Baunya
di batu itu” suara kasar monster itu berdiri tak jauh dari mereka. Vella
ketakutan. Ia memegang erat tangan laki-laki itu. Tanpa sadar di layar hpnya.
Dadu itu menunjukan jumlah dua dadu angka 8.
Tepat
saat monster itu menuju ke arah mereka bersembunyi, Vella menghilang dan berada
di tengah hutan. Ia menatap pohon besar yang ada dihadapannya. ”syukurlah”
Vella menghela naafas lega dan bersandar di pohon yanga ada di belakangnya.
”sebenarnya kamu siapa?” tanya suara laki-laki yang ada di sebelahnya. Vella terkejut
menoleh ke arah laki-laki di sampingnya. Vella berteriak dan menjauh dari laki-laki itu.
”Hey,
jangan teriak” Laki-laki itu malah mendekati Vella dan berjongkok di
hadapannya.
”lo
siapa?” Vella menatap mata yang tajam
balas menatapnya. Laki-laki itu tampan keturunan Jepang membuat Vella
terkesima.
”Kok
lo bisa ngikut gue?” Vella menyentuh wajah cowok itu dengan telunjuknya. ”kok
bisa sih?” tanya Vella pada dirinya sendiri.
”Kamu bicara apa?” tanya cowok
itu masih penasaran. “Apa kamu penyihir?”
“Penyihir?!”
Vella mendorong cowok itu dan bangkit berdiri. ”Gue model” Vella mengibaskan
rambutnya dam melihat cowok itu yang bingung. ”Gue anak SMU” cowok itu
mengernyit. ”Gue, Vella” cowok itu beridiri dan makin terlihat bingung. ”Nama
gue, Vella. Lo siapa?”
***

Komentar
Posting Komentar