Langsung ke konten utama

Postingan

Tory - Last Part

Postingan terbaru

Tory - Part 15

  "Bagaimana keadaan oma?" Tanya Laura menyambut gue pulang dari rumah sakit. "Keadaannya sudah stabil. Masih dalam pemantauan. Kalau kondisinya semakin membaik, oma diperbolehkan pulang." "Beruntung oma cepat ditangani. Kalau engga, oma bisa dalam keadaan bahaya." "Semoga oma cepat sembuh," "Ya, semoga. Ayo masuk ke dalam." Ajak gue yang sangat lelah setelah semalaman di rumah sakit. Laura mendorong kursi roda gue menuju ruang makan. Hanya kami yang ada di rumah. Papi, mami dan kakek masih di rumah sakit menemani opa menjaga oma. Walaupun kakek sudah diminta pulang bersama gue, tetap kakek menolak. Ia ingin jadi penengah kalau-kalau opa melampiaskan amarahnya ke papi dan mami yang ga bersalah. Laura menghentikan kursi roda di depan meja makan. Lalu mengambil posisi di sisi kanan. Menyiapkan makanan untuk gue. "Ayo, makan." Ajak Laura setelah selesai menyiapkan makanan di piring gue dan miliknya. "Lo juga." Balas gue...

Tory - Part 14

Suara keras opa terdengar begitu pintu lift terbuka di ruang tengah. David mendorong kursi roda keluar dari lift mendekati sumber suara. "Wanita itu sumber masalah! Buat hancur hubungan keluarga!"  "Raden, yang membuat hancur hubungan keluarga bukan Laura tapi kekerasan kepala kalian." Suara kakek terdengar bikin gue terkejut. Kakek bukannya datang besok? "Kenapa tidak pernah belajar yang sudah-sudah. Anak-anak ini sudah dewasa. Tidak perlu menjodohkan apalagi memaksakan kehendak kita ke mereka." Lanjut kakek yang gue setujui. "Kami mau yang terbaik untuk anak dan cucu kami!" Ucap Opa bersikeras dengan pendiriannya. "Apa salahnya juga salah satu dari mereka menuruti keinginan omanya menikah dengan keluarga yang kami pilih!" "Menikah dari keluarga Daris dan sekarang Paris?" Cemooh kakek yang terdengar jelas. "Daris sahabatku. Kami sudah lama menjodohkan anak kami bahkan dari mereka dalam kandungan. Kalau saja Bianca tidak ...