Langsung ke konten utama

Cinderella Boy Part 14

 Pangeran duduk dengan memegang sepatu kaca di tangannya. "Umumkan pada seluruh wilayah ini. Aku mencari gadis yang berdansa denganku tadi malam. Ia meninggalkan salah satu sepatunya. Siapapun yang cocok memakai sepatu itu tanyakan pada mereka apa rahasia kami tadi malam. Lalu bawa gadis itu ke hadapanku untuk melihatnya. Jika mereka berani mencoba tetapi bukan gadis itu, umumkan ke semua orang bahwa mereka menipu anggota kerajaan akan dipenjara dan menjadi budak!"

"Baik, pangeran"

"Beri tanda pita merah di pagar atau di pintu mereka jika mereka ingin mencoba sepatu ini."

"Ingat, jangan sampai sepatu ini lecet atau pecah. Kalau tidak, kalian akan ku hukum!"

"Kami akan menjaganya!"

Scene berganti dengan gue menyapu sambil menari. "Cinderella!" Teriakan menggema menghentikan tariannya.

"Bagus, ya! Tadi malam kamu pergi ke pesta!"

"Aku.. "

"Darimana kamu dapat gaun yang kamu pakai? Kamu curi milik ibuku, ya?!"

"Tidak. Gaun yang ku kenakan itu milikku!"

"Anak-anak," Panggil ibu tiri datang dengan wajah gembira. "Pangeran mencari gadis tadi malam berdansa dengannya"

Cindrella melempar sapu ke arah Anastasia dan Grisella. Membuat mereka menjerit ketakutan.

"Pangeran pasti akan menemukanku. Kalian!" Cindrella menunjuk ibu dan saudari tirinya. "Kalau kalian berani memerintahku lagi, aku akan menghukum kalian semua!"

"Kamu yakin pangeran akan menemukanmu?"

"Tentu saja." Cindrella duduk dengan bergaya seperti nyonya di rumah. "Kalau kalian berlutut dan memohon maaf, aku akan memaafkan kalian yang sudah menyiksaku selama ini."

"Ia merasa kalau ia sudah menikah dengan pangeran!" Grisella mendorong Cinderella hingga terjatuh ke lantai.

"Cinderella, berikan gaun tadi malam!"

"Gaun itu sudah ku kembalikan ke pemiliknya." Cinderella yang tadinya bersikap sepertinya nyonya kembali bersikap seperti pelayan.

"Jangan bohong! Mana gaun itu?!"

"Aku tidak bohong"

Ibu tiri dan saudari tiri mencari gaun yang ia pakai meski Cindrella berusaha melarang mereka. Lalu ibu tiri mengambil sepatu kaca dari kotak kecil yang ada di sudut ruangan dan mengantonginya.

"Titah raja!" Prajurit berteriak. Ibu tiri langsung membuka pintu. "Apa kalian mengingatkan pita merah ini di depan pintu?'

"Benar. Silahkan masuk"

"Baik, Siapa yang ingin mencoba sepatu ini?" Tanya Perdana Menteri masuk ke dalam rumah bersama prajurit yang membawa sepatu kaca.

Anastasia dan Gresella berebutan ingin mencoba.

"Nona, sebaiknya kalian berpikir baik-baik sebelu mencoba. Jika kalian bukan gadis itu, kalian akan dipenjara dan menjadi budak karena telah menipu anggota kerajaan!"

Anastasia dan Gresella ketakutan. "Aku bukan gadis itu!"

"Aku juga, bukan!"

"Nyonya, anda memasang pita merah tetapi tidak ada satupun yang ingin mencoba"

"Aku ingin mencobanya" Cinderella mendekati prajurit dengan penuh percaya diri.

"Dia penipu! Ia tidak ada di pesta tadi malam. Ia hanya pelayan kami!" teriak Anastasia berusaha agar Cindrella tidak mencoba sepatu itu.

"Apa anda yakin, nona?" Tanya Perdana Menteri ke arah Cindrella.

"Ya, aku yakin."

Cinderella memasang sepatu kaca dan sepatu itu membalut pas di kakinya.

"Apa rahasia yang pangeran katakan padamu?"

"Ia mengatakan jika ia tidak bisa membedakan wajah perempuan," Jawab ibu tiri mengejutkan Cinderella.

"Aku punya pasangan sepatunya." Ibu tiri mengeluarkan pasangan sepatu kaca di kantong gaunnya.

"Itu milikku!" Cindrella maju ingin merebut sepatu yang ada di tangan ibu tirinya.

"Perdana Menteri! ia ingin merebut milikku!" Ibu tiri berusaha menjauh dari Cindrella yang ditahan Anastasia dan Grisella.

"Tunggu, aku akan membawa kalian menemui pangeran di istana." Perdana Menteri tidak dapat memutuskan siapa gadis yang ingin dinikahi pangeran.

Perdana Menteri dan prajurit membawa mereka menemui pangeran yang duduk di dekat raja.

"Hormat yang mulia" Mereka memberi salam.

"Apa kalian sudah menemukan gadis itu?" Tanya Raja sambil mengusap kumisnya.

"Kami sudah menemukan. Hanya saja kami tidak berani memutuskan siapa gadis yang pangeran cari."

"Sepatu kaca cocok di kaki gadis ini. Sedangkan wanita ini memiliki pasangan sepatu kaca." Perdana menteri menujuk Cinderella dan Ibu tiri.

"Katakan apa rahasiaku?" Tanya pangeran yang tidak mengenal gadis yang ia cari.

"Pangeran tidak bisa membedakan wajah perempuan"

"Pangeran tidak bisa membedakan wajah perempuan"

"Jawaban mereka sama. Tetapi wanita itu memiliki pasangan sepatu kaca"

"Sekarang apa rahasia yang dikatakan gadis itu tadi malam?"

Ibu tiri terlihat bingung.

"Saya memiliki tanda lahir di pergelangan kaki saya." Jawab Cinderell dengan penuh percaya diri.

"Saya memiliki tanda lahir di pergelangan kaki saya." Ucap Ibu tiri mengikuti jawaban Cinderella.

"Pelayan periksa kaki mereka!" Perintah Raja yang juga penasaran siapa gadis yang berdansa dengan anaknya.

Dua pelayan mendekati Cinderella dan ibu tiri. Memeriksa pergelangan kaki mereka.

"Pangeran, wanita ini memiliki tanda lahir berbentuk bulat diatas pergelangan kakinya."

"Pangeran, gadis ini memiliki tanda lahir berbentuk bunga di pergelangan kakinya."

"Berani kamu membohongi pangeran!" Bentak pangeran pada ibu tiri. "Kamu juga mencuri sepatu miliknya!"

"Ampun, pangeran. Tolong ampuni saya. Saya ibu tiri gadis ini. Jika pangeran memenjarakan saya bagaiamana pandangan orang kalau pangeran memenjarakan mertua anda"

"Aku tidak peduli pandangan orang! Prajurit bawa wanita ini ke penjara! Ia akan menjadi budak!"

Ibu tiri berteriak memberontak. Memohon agar ia tidak dipenjara.

"Tunggu!" Teriak Raja yang dari tadi menyaksikan drama mencari gadis yang sebenarnya. Raja turun mendekati ibu tiri.

"Kamu wanita yang aku inginkan. Tanda di kakimu membuatku tertarik padamu. Apa kamu bersedia menjadi selirku." Ucap Raja mengejutkan semua orang terutama pangeran dan Cindrella.

"Ya, saya bersedia Raja"

"Ayahnda, ia wanita yang jahat. Bagaimana bisa ayahnda memintanya menjadi selir?"

"Kamu tenang saja. Ia hanya menjadi selir bukan ratu. Kalian boleh tetap bersama. Jadi jangan melarangku bersamanya."

"Kalau begtu siapakan pesta pernikahan kami secepatnya!" Ucap Pangeran yang tidak ingin raja lebh dahulu menikah. "Jangan lupa, undang seluruh kerajaan di negeri lain!"

"Baiklah. Perdana Menteri, ku perintahkan kamu untuk menyiapkan pesta pernikahan anakku. Lalu setelah mereka menikah, siapkan pesta untuk kami berdua!" Titah raja yang senang sambil menggandeng ibu tiri yang menatap angkuh ke arah Cinderella dan Pangeran. 

"Akhirnya Pangeran dan Cinderella hidup bersama selamanya walaupun Cinderella tidak bisa lepas dari bayang-bayang ibu dan saudari tirinya. Drama anak melawan ibu tiri di kerajaan pun dimulai tetapi tidak akan diceritakan dicerita ini." Andi menutup drama kami dengan penuh konflik baru.

Riuh tepuk tangan bergema. Bahkan beberapa orang melemparkan bunga yang ga tau darimana di dapat ke arah atas panggung.

"Terima kasih sudah menyaksikan drama dari kelas kami. Jangan lupa vote kelas kami. Setiap orang yang vote kelas kami akan dapat memilih merchandice foto para pemain!" Teriak Andi yang mengejutkan gue.

Kapan dia buat merchandice foto kami? Gue melirik kesal ke arah Andi yang dibalas dengan cengengesan. Semoga aja kelas kami menang dan bisa mendapat hadiah liburan ke pantai. Kalau engga, gue akan menuntut foto gue yang dijadikan merchandice oleh Andi! 

*******

Previous        Index        Next

Komentar

Postingan populer dari blog ini

NEMESIS

RyuKuni Game Chapter 2

Ryukuni Game Chapter 1